Tuesday, October 7, 2014

Mengenal Islam di Negeri Eiffel



Apa yang ada difikiranmu ketika mendengar "Menara Eiffel" ? Indah, romantis, fashion, dan Perancis. pasti dibenak kita muncul beragam bayangan tentang Eiffel dan Perancis yang dikenal sebagai pusat Fashion dunia.

Lalu bagaimana dengan islam disana ? Tahukah Kamu kalau Islam merupakan Agama yang paling disukai di Perancis berdasarkan survei  Melalui Departemen Dalam Negeri Perancis ? dan rata-rata sekitar 4000 ribu warga Perancis memeluk Islam disetiap tahunnya. Artikel kali ini akan membahas bagaimana islam di Negeri Eifell tersebut, dan semoga kita dapat mengunjungi Negeri Perancis untuk mengenal lagi Islam di Dunia. Aamiin...

Perancis merupakan Negara dengan jumlah umat muslim terbesar di Eropa, Departemen Dalam Negeri setempat memperkirakan  terdapat 5 juta penduduk Muslim di Perancis. Jumlah itu menjadikan Perancis sebagai Negara yang memiliki jumlah umat muslim terbesar di Eropa. Walaupun umat islam disana masih mengalami tekanan, intimidasi, dan serangan rasis khusunya yang dilakukan oleh gerakan kanan ekstremis yang saat ini berkembang pesat di Eropa. namun hal ini tidak akan menghalangi jumlah mualaf yang semakin bertambah tiap tahun nya. Mereka masuk Islam karena takjub dan terkesan dengan Agama Islam yang mengajarkan kasih sayang dan dan perdamaian serta mengagungkan toleransi dalam berbagai aspek Kehidupan. Mayoritas yang tertarik dengan Islam merupakan dari golongan muda yang berpendidikan tinggi dan modern.
The Highest Result of Education is Tolerance.
Kelompok militer juga banyak yang masuk Islam, lebih dari 3% pemeluk Islam di Perancis adalah seorang tentara. Sebagaimana daerah “Aisun” sebuah wilayah di Perancis bagian selatan merupakan jumlah terbesar warga yang masuk Islam. Sekitar 1000 – 2000 orang di wilayah ini masuk Islam. Mereka masuk Islam lima puluh tahun yang lalu, ketika etnis Maghribi masuk ke Perancis, terdapat 2- 3 orang muallaf tiap pekan. Dari jumlah penduduk yang masuk Islam kelompok pemuda menempati jumlah teratas, laki-laki mencapai 83%, sedangkan wanitanya 17% saja.

Aktor yang mempengaruhi  warga Perancis masuk Islam adalah, pertemanan, yaitu pertemanan warga muslim dengan non muslim. Umat Islam dikenal sangat toleran, memiliki akhlak yang baik, taat beribadah , tidak minum alkohol dan tidak melakukan tindak kejahatan pidana. Radio “Suara Perancis” memainkan peranan yang sangat penting di dalam proses masuknya warga Perancis kepada Islam. Direktur bagian Acara radio ini, Sami Abdus Salam mengatakan bahwa siaran radio ini sasarannya untuk komunitas muslim yang berada di masyarakat Perancis  berupa nasehat, arahan, dsikusi, dialog seputar permasalahan sosial dan keagamaan, selama delapan belas (18) jam secara live.

Dari hasil siaran itu, banyak dari kalangan pemuda muslim, sekitar 99% tidak mau makan daging babi. Selain itu, bertambahnya orang yang masuk Islam setiap hari dari warga asli Perancis, karena mereka melihat keadilan Islam yang disiarkan melalui radio. Jumlah populasi umat Islam di Perancis lebih dari 6 juta orang, 10% dari total jumlah penduduk Perancis. Mereka mempunyai jumlah suara dalam pemilu sebesar 1,8 Juta suara. Mereka berasal dari 53 negara yang berbeda, dan 21 bahasa yang berbeda. Keturunan Al Jazair termasuk yang paling dominan.

Musee Du Louvre

Pada bulan September lalu umat Islam patut bersyukur. Sebuah departemen baru dengan nama “L’art Islam” telah diresmikan menjadi salah satu departemen di Musee Du Louvre, museum terbesar dan bergengsi di Perancis, bahkan mungkin di dunia. Tidak tanggung-tanggung, yang meresmikanpun orang no 1 Perancis, yaitu presiden François Hollande yang dalam pidato sambutannya sangat menghargai Islam yang diakuinya pernah menjadi kiblat Barat di masa lalu.Berbagai peninggalan seni di pamerkan di museum ini.  Potongan-potongan kaligrafi, bejana, piring,   vas, karpet dan lain-lain memenuhi ruangan yang di beri atap bergelombang indah ini. Tak ketinggalan sejarah penyebaran Islam juga dipaparkan melalui video dan skema.

Meski pada kenyataannya isi departemen seni Islam ini agak janggal. Karena sebagian besar peninggalan seni yang diperlihatkan dan dipamerkan di museum tersebut  adalah keramik berbagai bentuk dengan hiasan gambar-gambar mahluk hidup. Padahal kita tahu bahwa Islam melarang penggambaran seperti itu. Banyak hadist yang menerangkan hal ini, diantaranya adalah:

Dari Ibnu Abbas Radiyallahu ‘anhu : Saya mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalam bersabda : “Siapa yang membuat satu gambar di dunia, dia dibebani (disuruh) untuk meniupkan ruh pada gambar itu dan ia bukan peniupnya(tidak akan mampu meniup ruh untuk menghidupkan gambar tsb, red)”. (Muttafaqun ‘alaihi).

Bahkan potongan-potongan patung kepala mirip yang sering ada di candi dan pura Budha dan Hindupun banyak dipajang di museum ini. Jelas, tempat ini bukan tempat yang tepat untuk belajar tentang Islam yang benar. Sama dengan tidak benarnya melihat Islam hanya dari pemeluknya, terutama bila pemeluk tersebut tidak mengerti ajarannya sendiri. Namun bagi orang yang mau berpikir jernih, bagaimanapun keberadaan departemen baru ini pasti akan membuka mata mereka, bahwa  Islam sangat patut untuk dipelajari.

Masjid Di Perancis

Untuk membangun tempat ibadah di Perancis bukan merupakan hal yang mudah seperti membangun Masjid di Indonesia, banyak peraturan dan pertentangan bagi sekelompok yang mencoba menghalangi perkembangan islam di Perancis

Grande Mosque de Paris
Perancis saat ini memang dikabarkan telah memiliki  ribuan masjid. Namun sebenarnya masjid tersebut kalau di tanah air kita hanya patut disebut musholla atau langgar. Masjid sebagaimana masjid yang kita kenal dapat dihitung dengan jari tangan.

Contohnya adalah ‘masjid’ di jalan Myrha di Paris 18. Di sekitar masjid ini ada masjid lain yang berdiri tidak begitu berjauhan.  Sejak beberapa tahun belakangan, kedua masjid kecil ini tidak mampu memuat umat Islam yang ingin mendirikan kewajiban shalat Jumat. Akibatnya jamaahpun tumpah ruah ke jalan-jalan di antara dua masjid tersebut. Ini yang akhirnya membuat pemerintah mengeluarkan larangan shalat di jalanan. Sebagai gantinya pemerintah menawarkan sebuah bekas gudang besar untuk digunakan shalat Jumat. Sayangnya, lokasi yang ditawarkan tersebut jauh dari tempat tinggal Muslim di daerah Paris 18 ini. Demikian pula, masjid Agung Paris atau Grande Mosquee de Paris yang terletak di Paris 5.

Oleh karena itulah disetiap jum'at masjid menghumbau untuk bersama-sama mengulurkan tangan nya dan bahkan tak jarang jamaah yang mengeluarkan infaq yang cukup besar, tak tanggung-tanggung 1000 euro per orang.

Mosque De Toulouse


Namun, tetap saja membangun masjid bukan hal semudah membalik tangan. Grand Mosque di Toulouse adalah salah satu contohnya. Sejak 2 tahun lalu masjid ini sebenarnya tinggal menanti finishing setelah 5 tahun pembangunan yang tersendat-sendat. Menurut seorang pemilik restoran Indonesia di kota tersebut,  penduduk setempat tidak mengizinkan adanya masjid di lingkungan mereka. Akibatnya masjidpun tetap dalam keadaan demikian. Tertutup bedeng tinggi menunggu dimakan rayap, Padahal masjid itu dibangun tidak jauh dari lokasi masjid lama yang terselip di antara pemukiman. Sementara sekitar 2000 hingga 2500 jamaah Jumat mengantri untuk shalat di depan masjid kecil yang hanya mampu memuat 5 % dari jamaah tersebut.

Mosque de Strasburg
Lain hal nya dengan Masjid Agung Strasburg. Masjid ini baru terealisasi setelah 20 tahun lamanya menjadi proyek dan wacana. Bulan September lalu masjid yang saat ini menjadi masjid terbesar di Perancis ini memperingati satu tahun hari jadinya. Hebatnya, Manuel Valls, mentri dalam negri dan kebudayaan Perancis, hadir dalam acara tersebut.

France Niqab


Mari kita doakan dan dukung pembangunan masjid dan penyebaran islam di Perancis dan eropa, dan menjadikan wanita selalu mengenakan hijab sesuai syariat.


preferensi : eramuslim.com / dailymuslim.com / wikipedia








0 comments:

Post a Comment

Copyright © 2014 LAHIJAB BLOG